Dangiang - Ada berbagai macam usaha kecil menengah di pedesaan, usaha kecil menengah ini menjadi penopang ekonomi di pedesaaan, salah satunya adalah usaha kerupuk yang berada di kampung Negla, Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. 

       Salah satu warga Desa, Ibu Indah menjalankan usaha kerupuk selama 8 tahun. Ibu Indah memulai usaha kerupuk dengan produksi sederhana. Pada awalnya, produksi hanya mencapai 2kg kerupuk per satu kali produksi. Namun, saat ini dia mampu memproduksi hingga satuan  kuintal.

       Kerupuk ini diberi nama Incu Abah. Nama ini diambil dari semangat mendiang kakek yang selalu memberikan dukungan pada usaha Ibu Indah. Kerupuk Incu Abah terbuat dari aci, ketumbar, dan penyedap rasa. Proses pembuatan kerupuk masih manual karena belum memiliki alat modern. Proses pembuatan melibatkan pengadukan bahan, pencetakan, penjemuran, penggorengan, dan penambahan bumbu seperti atom dan cabai.

       Tersedia dua varian rasa, yaitu pedas dan original. Kerupuk Incu Abah sudah bersertifikat halal. Kerupuk ini memiliki aroma harum dari ketumbar, gurih, dan tekstur yang renyah. Ibu Indah dibantu oleh 2 orang untuk proses produksi dan 4 orang untuk pengemasan.

      Harga perbungkus kerupuk adalah 500 rupiah, dan juga ada penjualan kerupuk mentah dengan harga 30 ribu per kg. Kerupuk Incu Abah dipasarkan di wilayah Bayongbong, Tasik, dan sekitar kecamatan Cilawu. Ibu Indah biasa menjual 20.000 bungkus selama satu minggu produksi. Faktor modal menjadi kendala utama yang menghambat Ibu Indah dalam memperluas pemasaran kerupuk.

Jika Anda ingin menghubungi Ibu Indah, silakan hubungi via WhatsApp di nomor: 085720096506. Semoga usaha kerupuk Incu Abah terus berkembang.

Pemilik :  ibu Indah  (29)

Narasumber (yg di wawancara) : indah (29)

WA: 085720096506